Selasa, 16 Agustus 2016

MENGENAL SABLON

MENGENAL SABLON

BAGIAN I
KONSEP DESAIN

Mengenal Sablon dari konsep desain ini berawal dari sebuah foto potret diri sendiri. Foto tersebut memiliki makna tersendiri, yang akan memotivasi diri untuk lebih berkembang dan menumbuhkan potensi yang ada dalam diri. Dalam foto tersebut menggambarkan sesosok manusia yang siap menyongsong masa depan yang cerah. Digambarkan dalam sebuah foto close up dengan memakai kacamata yang menggambarkan selalu tegar dalam menghadapi hidupnya.

Foto ini dibuat menjadi seperti gambar dengan kesan grunge, yang dibuat di komputer dengan bantuan software Adobe Photoshop CS 3 dan CorelDraw X5. Dengan sedikit penambahan motif variasi lingkaran-lingkaran besar dan kecil yang ditumpuk, serta cipratan-cipratan cat, sehingga sangat terlihat aliran grunge dari desain tersebut dan juga tambahan kata mutiara sebagai motivasi diri. Desain ini terdiri dari tiga warna, yaitu hitam sebagai outline, merah, dan cokelat muda.
“Stop Dreaming, Start Action” adalah sebuah kata inspirasi utama dari desain ini. Tujuannya memacu kita supaya jangan menghayal terus dan jangan mimpi terus. Tetapi mimpi harus ada terlebih dahulu sebelum action. Apa yang mau diactionkan kalo tidak ada cita-cita atau tujuan. Pada dasarnya semua orang memiliki mimpi atau dreaming yang tentunya berbeda-beda. Sekarang kita tinggal mencari cara supaya dreaming atau mimpi itu bisa terwujud. Kembali ke diri kita masing-masing, mau apa tidak mencapai mimpi itu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut kita harus berkorban waktu, materi ataupun non materi.

Mengenal Sablon dalam pencapaian mimpi harus ada proses yang tentu saja tidak sebentar. Jadi jangan sampai menyia-nyiakan waktu hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu.
Berkorban Materi, kita juga membutuhkan modal materi untuk mewujudkan mimpi kita. Jadi jangan sampai terjebak dengan kata-kata “Tanpa modal bisa jadi Jutawan” itu kata-kata yang tidak realistis.
Berkorban non Materi, otak kita juga harus dikorbankan dalam pencapaian mimpi ini. Kita harus berfikir dan mengisi otak kita dengan ilmu. Dan bukan hanya otak saja, tapi perasaan kita juga harus dikorbankan.


Gambar Desain


Desain di Kaos


BAGIAN II
PERSIAPAN CETAK SARING/SABLON



1. Pemecahan Warna
1. Pembuatan Klise/Film
2. Alat dan Bahan

Alat :
• Lampu penyinaran
• Meja Sablon
• Screen
• Rakel
• Busa/spon
• Kain hitam
• Triplek
• Sprayer
• Hair dryer
• Pengaduk
• Gelas aqua
• Isolasi
• Koran bekas
• Kain lap
• Gunting

Bahan :

• Obat Afdruk/emulsion
• Pasta
• Pewarna/pigment
• Binder
• Obat penghapus screen



BAGIAN III
PROSES AFDRUK



Tujuan mengafdruk adalah untuk memindahkan gambar desain dari film ke screen.
Urutan proses mengafdruk adalah :
• Menyiapkan bahan dan alat seperti screen, rakel, hair dryer, gelas aqua, Sendok/pengaduk, obat afdruk, isolasi, spon, film yang akan diafdruk serta kaca dan triplek.
• Mencuci screen dengan air bersih, kemudian dikeringkan dengan menggunakan hair dryer sampai kering.
• Mencampur obat afdruk pada gelas aqua yang terdiri dari emulsion dan sensitizer dengan perbandingan 1:5.
• Mengoleskan obat afdruk pada permukaan screen sampai rata dengan menggunakan rakel bagian depan dan belakang.
• Mengeringkan screen dengan hair dryer sampai benar-benar kering di ruangan tertutup atau gelap.
• Menempelkan film pada permukaan screen bagian atas dengan posisi film terbalik dan direkatkan dengan isolasi.
• Menyusun peralatan afdruk dengan susunan sebagai berikut:
• Penyinaran menggunakan lampu neon, lama penyinaran selama 9 menit.



BAGIAN IV
PROSES CETAK



Setelah proses penyinaran, screen kemudian dicuci dengan menggunakan air bersih, dan bagian yang akan dibuat berlubang digosok-gosok dan disemprot menggunakan sprayer sampai benar-benar bersih dan berlubang. Setelah itu screen dikeringkan dengan hair dryer sampai benar-benar kering.


Mencetak
Langkah-langkahnya adalah :
• Memasang kaos pada permukaan meja cetak dengan rapi dan rata. Bagian dalam kaos diberi triplek untuk mengantisipasi cat tembus.
• Memasang screen pada meja cetak
• Penuangan cat
Sebelum cat dituangkan pada screen, pewarna terlebih dahulu dicampur dengan pasta dan binder, kemudian diaduk dalam sebuah wadah sampai rata, baru kemudian dituangkan pada screen dengan tidak menutup motif yang ada pada screen.
• Mencetak
Setelah cat tertuang, kemudian disapu menggunakan rakel secara berulang-ulang, satu arah sampai tinta betul-betul keluar dari permukaan screen dan menempel pada permukaan kain.
• Mengangkat Screen
Setelah dicetak dengan sempurna, baru kemudian screen diangkat. Apabila terjadi ketidaksempurnaan pada hasil cetakan, maka screen dikembalikan seperti posisi sebelumnya, kemudian disaput kembali secara berulang-ulang. Pada saat pemberian waarna yang kedua, yang harus diperhatikan adalah penempatan screen pada permukaan media cetak yang sudah bergambar harus tepat (pas atau presisi) pada warna yang sesuai dengan desain. Setelah selesai, cuci screen sampai bersih agar bisa digunakan kembali.


BAGIAN V
KEMASAN

Desain Kemasan

Gambar diatas merupakan tampilan desain kemasan yang siap pakai. Desain kemasan tersebut dibuat dengan konsep yang sama seperti pembuatan desain sablon supaya ada kesamaan. Untuk warna, desain kemasan tersebut memakai gradasi warna dari orange tua ke orange muda, sehingga terkesan dinamis untuk dilihat. Ada sedikit penambahan motif grunge pada desain kemasan tersebut dan diberi warna hitam sehingga terlihat tajam.
Konstruksi Desain Kemasan

Konstruksi awal dari desain kemasan dapat dilihat pada gambar di atas, dibuat secara digital menggunakan komputer dengan bantuan software CorelDraw X5, kemudian dilakukan proses pembuatan gambar desain pada konstruksi tersebut dengan konsep yang sama seperti konsep desain sablon.

Setelah proses desain selesai, selanjutnya dicetak pada kertas gambar kemudian dipotong dan dibentuk seperti pola yang akan dibuat. Bagian dalam kemasan diberi lapisan kertas duplek supaya lebih kuat.
BAGIAN VI
ESTIMASI BIAYA

Bahan sablon :
Obat afdruk : Rp 12.000 (10 karya) = Rp 1200
Pasta karet 1 kg : Rp 15.000 (10 karya) =Rp 1500
Obat penghapus screen : Rp 10.000 (10 karya) =Rp 1000
Kaos putih polos = Rp 19.000
Screen ukuran 30x40 = Rp 20.000
Cetak desain = Rp 500 +
Jumlah = Rp 43.200

 Jumlah biaya pembuatan sablon perkaos = Rp 43.200

Bahan kemasan :
Kertas duplek Rp 3.000 (3 karya) = Rp 1.000
Cetak kemasan = Rp 10.000
Lem kertas = Rp 500 +
Jumlah = Rp 11.500

 Jumlah biaya pembuatan kemasan = Rp 11.500

Jumlah biaya :
 Jumlah biaya bahan + biaya kemasan = Rp 43.200 + Rp 11.500
= Rp 54.700

Harga jual :
 Harga jual kaos beserta kemasannya = Rp 60.000

Keuntungan :
 Keuntungan penjualan per kaos = Rp 5.300

Sumber dari Portal Seni.

Karya Seni Daun Kering (HERBARIUM)

Karya Seni Daun Kering (HERBARIUM)


Jika biasanya daun kering di sekitar kita sering dianggap sebagai sampah yang hanya bisa dibakar dan dibuang, ternyata daun kering bisa dimanfaatkan dan berubah menjadi salah satu karya seni bernilai ekonomis. 

Kerajinan tangan dari daun kering pasti gampang-gampang susah, yang penting niatnya ingin belajar. Indonesia merupakan negara tropis yang terkenal akan kekayaan alamnya. Aneka ragam hayati tumbuh di negara yang dilintasi garis khatulistiwa ini. Tak terhitung jumlah pepohonan dengan aneka ragam bentuk dan warna daunnya. Dari mulai daun saga, daun pisang, hingga daun talas yang berukuran besar. 

Kerajinan tangan dari daun sebaiknya memilih daun yang berjatuhan di tanah, mulai dari yang berwarna kuning sampai cokelat yang benar-benar kering dan ukuran daun bisa disesuaikan dengan produk yang akan di buat. Daun yang masih berwarna hijau juga bisa digunakan, hanya memakan waktu lebih lama ketika perebusan (dikarenakan di dalamnya masih banyak tersimpan zat hijau daun). 

Proses pembuatan : 
Proses pembuatannya sederhana. “Jaman dulu hanya ditaruh di dalam buku, gitu, Itu naman herbarium,” paparnya. Sekarang proses pembuatannya sudah lebih dikembangkan. Tidak hanya sekadar disimpan di antara tumpukan kertas. Perendaman bisa membuat hasil lebih artistik. Semakin busuk semakin mahal harganya. Karena tinggal tulang-tulangnya saja. Dijual perlembar seharga Rp 3500 – 4000. 1 minggu sudah jadi. Butuh sabar dan telaten. Kalau tidak, daun bisa hancur. Setelah daging daun hilang, kemudian dimasukkan diantara kertas koran. Setelah kering diseterika satu persatu. Tidak boleh dijemur. Sebab hasilnya bisa keriting.Semua daun bisa digunakan untuk membuat karya seni ini. Asalkan yang berbatang kayu. Sedangkan tanaman berbatang basah tetap bisa. Namun tidak ekonomis. Karena kandungan airnya terlalu banyak. Sehingga mudah berjamur. alangkah lebih baik lagi jika mengambil daun yang sudah kering. Kalau kebanyakan ngambil daun yang masih hijau bisa merusak lingkungan.


Daun kering supaya tetap berwarna cokelat direndam dengan asam sitrat. Atau cittrun zuur yang sering digunakan sebagai salah satu bahan pembuat kue. Untuk mempertahankan warna hijau, dibutuhkan ramuan lain. Gunakan garam dan soda kue. Konsentrasi asam sitrat : 1 liter air : 1 sendok makan asam sitrat. Daun sebanyak 1 tas kresek.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan diantaranya yaitu: kotak daun dalam berbagai macam kebutuhan. Contohnya : kotak hias, kotak perhiasan, kotak sampah, kotak kaset, vcd, kotak tisu, make up. Berbagai macam cindera mata dan perlengkapan untuk perkawinan, ulang tahun, seminar dan rapat. Guci berlapis daun, tata daun dalam pigura atau lukisan daun, serta berbagai bentuk kap lampu duduk dan dinding.

Jenis Tanaman yang biasa digunakan adalah :


Daun kupu-kupu
Daun Nangka
Daun jambu biji
Rumput tekian
Rumput jagoan

Contoh kerajinan dari daun kering:















Selain kerajinan yang di atas, ada juga karya seni dari daun kering yang seperti ini:


Seni gambar pada daun kering



















Seni ukir pada daun kering








Sumber artikel dari Portal Seni.